H. Dudung Sulaeman salah satu Keturunan Raden Soemaredja tersinggung atas pernyataan Juhdiana tentang penemu makan Syekh Quro Karawang
Keterangan Foto: H. Dudung Sulaeman, salah satu keturunan Raden Soemaredja
Tanjungkitri.Com ( Pekanbaru ) Pernyataan seorang warga Karawang yang menyebutkan bahwa penemu makam Syekh Quro bukanlah Raden Soemaredja atau lebih akrab disapa dengan Ayah Dji'in telah memicu ketersinggungan dari pihak keturunan Raden Soemaredja. Mereka menilai pernyataan tersebut berpotensi mengabaikan kontribusi sejarah yang dilakukan oleh leluhur mereka dalam menjaga situs budaya dan religius yang sangat penting bagi masyarakat Karawang.
Sebelumnya di sebuah media online terdapat berita bahwa seseorang bernama Juhdiana yang pernah menjabat sebagai Kabid Dispora Kabupaten Karawang membuat pernyataan: " Saya menduga bahwa penemu makan syekh Quro bukanlah Ayah Dji'in". Pernyataan tersebut memicu kemarahan dari keturunan Raden Soemaredja.
Salah satu keturunan Raden Soemaredja yang berada di kota Pekanbaru provinsi Riau yaitu H. Dudung Sulaeman menegaskan bahwa Raden Soemaredja adalah salah satu tokoh penting dalam pelestarian dan penemuan makam Syekh Quro di Kampung Pulokalapa Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang.
" Raden Soemaredja atau Ayah Dji'in memiliki andil besar dalam menemukan dan melestarikan makam Syekh Quro. Beliau adalah sosok yang dihormati dan dikenal dalam sejarah lokal sebagai tokoh yang menemukan dan menjaga keberadaan makam tersebut," ujar H. Dudung Sulaeman saat ditemui pers di kantornya pada Senin (2/12/2024).
Syekh Quro sendiri dikenal sebagai ulama besar yang memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di tanah Sunda, khususnya di wilayah Karawang. Makam beliau telah menjadi salah satu situs religi yang sering dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah.
H. Dudung Sulaeman menambahkan bahwa keluarga besar Raden Soemaredja meminta klarifikasi dari Juhdiana yang menyampaikan informasi tersebut.
" Kami meminta kepada saudara Juhdiana yang menyampaikan bahwa penemu makan syekh Quro di Karawang bukanlah Raden Soemaredja agar mengklarifikasi melalui video dan membuat surat permintaan maaf kepada pihak keluarga, agar kedepannya tidak terjadi hal serupa demi penghormatan terhadap tokoh-tokoh yang telah berjasa di masa lalu," lanjutnya.
Sejarah lokal memang kerap menjadi topik yang penuh perdebatan, terutama jika berkaitan dengan identitas tokoh dan situs-situs bersejarah. Dalam kasus ini, keturunan Raden Soemaredja berharap agar semua pihak dapat saling menghormati dan bekerja sama untuk melestarikan warisan budaya serta menjaga harmoni di masyarakat.
Hingga berita ini diturunkan, Juhdiana yang membuat pernyataan tersebut belum memberikan tanggapan resmi terkait protes dari keturunan Raden Somadireja.
HAN
Posting Komentar untuk "H. Dudung Sulaeman salah satu Keturunan Raden Soemaredja tersinggung atas pernyataan Juhdiana tentang penemu makan Syekh Quro Karawang "