Miris! Akhlak Peserta Didik Memburuk, Desakan Kembalikan Pendidikan Moral Pancasila dan Penataran P4 Menguat
Tanjungkitri.Com//Pekanbaru Beberapa hari yang lalu masyarakat Indonesia digemparkan dengan kasus pembunuhan seorang ayah dan nenek di Jakarta. Pelaku pembunuhan tersebut adalah anak dari keluarga tersebut yang masih duduk di bangku sekolah. Miris, seorang pelajar yang seharusnya menjaga dan menghormati orang tuanya malah melakukan tindakan diluar nalar. Dunia pendidikan gempar atas kasus tersebut, bahkan dibeberapa tempat berbagai kasus yang tida jauh berbeda sungguh memprihatinkan.
Perilaku siswa yang kurang menghormati orang tua dan guru, meningkatnya kasus perundungan di sekolah, hingga kurangnya kesadaran terhadap nilai-nilai moral menjadi sorotan utama. Kondisi ini memicu keprihatinan dari berbagai pihak dan memunculkan wacana untuk menghidupkan kembali Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan kegiatan Penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila).
Menurut data dari sejumlah survei pendidikan, lebih dari 60% kasus pelanggaran tata tertib di sekolah berkaitan dengan perilaku tidak sopan, seperti melawan guru atau sesama siswa. Beberapa pakar pendidikan menilai bahwa salah satu penyebab memburuknya akhlak peserta didik adalah semakin berkurangnya penekanan pada pembelajaran moral dan karakter di kurikulum sekolah.
Melihat kondisi ini, sejumlah tokoh pendidikan dan masyarakat mendesak pemerintah untuk mengembalikan mata pelajaran PMP yang pernah menjadi bagian penting dari pendidikan di era Orde Baru. PMP dinilai sangat efektif dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, moral, dan kepribadian yang selaras dengan Pancasila. Selain itu, Penataran P4 yang dulu diwajibkan bagi siswa, guru, hingga masyarakat juga dianggap dapat memperkuat pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Ketika PMP dan P4 dihapus, kita kehilangan instrumen penting dalam pembentukan karakter generasi muda. Ini saatnya kita menghidupkan kembali nilai-nilai luhur tersebut agar siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki budi pekerti yang baik," ujar H. Dudung Sulaeman, S.Pd Kepala SMA Islam Terpadu Soeman Hs Pekanbaru Riau.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga telah menyoroti pentingnya penguatan pendidikan karakter di tengah era globalisasi dan digitalisasi. Beberapa langkah seperti program "Profil Pelajar Pancasila" telah diperkenalkan, tetapi banyak yang berpendapat bahwa upaya tersebut perlu diperkuat dengan menghidupkan kembali PMP dan P4.
Selain itu, sekolah diharapkan meningkatkan kegiatan ekstra yang berfokus pada pembentukan karakter, seperti pramuka, kegiatan keagamaan, dan kerja sosial. Orang tua juga diimbau untuk lebih aktif dalam mendidik moral anak di rumah.
Mengembalikan PMP dan P4 bukan hanya soal mengulang masa lalu, tetapi tentang menyesuaikan nilai-nilai Pancasila dengan kebutuhan zaman. Dengan begitu, generasi muda Indonesia diharapkan mampu menjadi pribadi yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan mencintai bangsanya.
"Jika kita tidak segera bertindak, kita akan kehilangan generasi muda yang memahami esensi Pancasila sebagai ideologi bangsa. Harapannya dengan Mentri Pendidikan yang baru maka inilah saatnya kita bergerak bersama, demi Indonesia yang lebih baik," tutup H.M Dudung Sulaeman
Posting Komentar untuk "Miris! Akhlak Peserta Didik Memburuk, Desakan Kembalikan Pendidikan Moral Pancasila dan Penataran P4 Menguat"